Selasa, 28 Oktober 2014

*Apakah yang dimaksud dengan OTDR*


Prinsip pengukuran OTDR adalah berdasarkan radar optik, dengan menghantarkan denyutan sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan serat optik yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan untuk dipantul balik pada penerima[1].
Dengan mengetahui indeks biasan (Index of Refraction, IoR) serat optik dan waktu pantulan balik yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil pelemahan melawan jarak serat optik yang diuji[2].
Hasil perhitungan OTDR diberikan dari persamaan berikut:
jarak=cn.t2
dimana:
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 m/s)
t = waktu
n = indeks bias

OTDR Trace

OTDR trace
Hasil pengukuran dari OTDR biasanya ditampilkan dalam representatif bentuk grafik pada layar monitornya, dari pengukuran dengan OTDR didapatkan perwakilan ciri-ciri isyarat pemantulan balik bagi suatu serat optik melalui panjangnya dalam bentuk grafik. Sifat-sifat jaringan serat optik ditentukan dengan menganalisa amplitudo dan ciri-ciri temporari dalam bentuk gelombang cahaya penyebaran balik. OTDR memplot ciri-ciri ini dalam bentuk grafik pada hasil skrin paparannya, dimana untuk jarak ditunjukkan oleh sumbu-x dan sedangkan isyarat pemantulan balik ditunjukkan pada sumbu-y dalam unit dB. Selanjutnya informasi seperti pelemahan serat optik, kehilangan pencerai, kehilangan penyambung dan lokasi kecacatan dapat ditentukan dari hasil paparan ini.

Pemantulan Fresnel dan Penyebaran Balik Rayleigh

Pengukuran fenomena cahaya dalam serat optik dikelompokan atas 2 bahagian, yaitu:
  1. Pemantulan Fresnel (Fresnel reflection)
  2. Penyebaran Balik Rayleigh (Rayleigh back-scatter, RBS)
Pemantulan Fresnel berlaku apabila cahaya memasuki medium-medium bahan yang mempunyai IoR yang berbeda, fenomena ini dapat diperhatikan pada tampilan grafik ujung serat optik. Pemantulan Fresnel juga berlaku pada retakan, bengkokan dan sambungan fisik yang terjadi pada sepanjang saluran kabel transmisi serat optik. Sedangkan RBS terjadi disebabkan oleh pelemahan serat optik akibat pengaruh adanya benda luar, dan pengaruh dari perubahan keadaan bahan serat optik.



*FUNGSI OTDR*



1. Mengukur Loss per satuan panjang. Loss pada saat instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss per satuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :



X [dBW] = A [dB] – α . L [dB}



X = Besarnya daya untuk jarak



L A = Daya awal yang diberikan OTDR ke serat optik untuk OTDR mini,



Amax adalah 31



dBW α = Redaman (dB/km)

L = Panjang Sehigga dengan membaca grafik X dan L, akan didapat α (redaman), dan dengan membandingkannya dengan loss budget akan dapat disimpulkan apakah telah terjadi ketidaknormalan.



2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.



3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya daya <3 dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR, pulse width, disperse, rise time merupakan domain waktu, sedangkan bandwidth, merupakan domain frekuensi.




*Bagaimana cara perhitungan menggunakan OTDR*

Prinsip pengukuran OTDR adalah berdasarkan radar optik, dengan menghantarkan denyutan sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan serat optik yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan untuk dipantul balik pada penerima[1].
Dengan mengetahui indeks biasan (Index of Refraction, IoR) serat optik dan waktu pantulan balik yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil pelemahan melawan jarak serat optik yang diuji[2].
Hasil perhitungan OTDR diberikan dari persamaan berikut:

dimana:
c = 
kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 m/s)
t = 
waktu
n = 
indeks bias

Hasil pengukuran dari OTDR biasanya ditampilkan dalam representatif bentuk grafik pada layar monitornya, dari pengukuran dengan OTDR didapatkan perwakilan ciri-ciri isyarat pemantulan balik bagi suatu serat optik melalui panjangnya dalam bentuk grafik. Sifat-sifat jaringan serat optik ditentukan dengan menganalisa amplitudo dan ciri-ciri temporari dalam bentuk gelombang cahaya penyebaran balik. OTDR memplot ciri-ciri ini dalam bentuk grafik pada hasil skrin paparannya, dimana untuk jarak ditunjukkan oleh sumbu-x dan sedangkan isyarat pemantulan balik ditunjukkan pada sumbu-y dalam unit dB. Selanjutnya informasi seperti pelemahan serat optik, kehilangan pencerai, kehilangan penyambung dan lokasi kecacatan dapat ditentukan dari hasil paparan ini.

Langkah Langkah Pengambilan data OTDR:
Media yang kita gunakan untuk mentransfer data adalah Flashdisk.
1.    Memasukan flashdisk ke port USB yang terdapat pada mesin OTDR
2.    Langkah berikutnya pilih File Manager yang terdapat di Monitor OTDR
3.    Setelah memilih File Manager tampilan pada OTDR akan berubah seperti ini
4.    Menuju langkah selanjutnya adalah Copy File yang sudah ada di dalam OTDR untuk di pindahkan ke media Flashdisk
5.    Setelah File OTDR telah di copy dan di pindahkan ke media Flashdisk lalu kembali ke menu utama
6.    Pilih Menu EDIT pada Toolbar di atas lalu pilih Sub-Menu Paste
7.    Tunggu hingga proses pemindahan data selesai dilakukan.
8.    Setelah selesai lalu cabut flashdisk dari OTDR, kemudian masukan flashdisk ke port USB anda yang terdapat di cpu
9.    Lalu pilih file OTDR yang terdapat di flashdisk yang akan di edit seperti contoh dibawah ini
10. Setelah file terbuka maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini, lalu pilih menu “Result”
11.Setelah masuk ke menu “Result” lalu klik tombol “Report/Documentation”
12. Isi Form sesuai dengan data yang valid. Setelah selesai pilih Sub-Menu “Fiber”.
13. Isi Form sesuai dengan data yang valid. Setelah selesai pilih Sub-Menu “Job”
14. Isi Form sesuai dengan data yang valid. Lalu klik tombol “Update Cable Setup”
15. Apabila keluar Message Box, Klik Yes seperti Gambar dibawah ini
16. Kemudian save
17. Ulangi lagi langkah –langkah seperti pada tahap pertama pada point 11 
18. Untuk tahap selanjutnya adalah menyimpan data dalam Format ’’ P D F ’’
19. Hasil yang dapat kita lihat seperti contoh di bawah ini




*Bagaimana Mekanisme Kerja OTDR*


Mekanisme Kerja OTDR



Umumnya mekanisme kerja OTDR adalah sebagai berikut :

1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.

2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.

3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.

4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.




mekanisme kerja otdr.jpg
Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR salah satunya yaitu :



1. Jarak Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
2. Loss Loss untuk masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
3. Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi Besar refleksi (return loss) dari suatu event.